Wakil Bupati Buka Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengurus Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih 2025
Maumere_sikkakab.go.id,- Wakil Bupati Sikka, Ir. Simon Subandi Supriadi, secara resmi membuka Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengurus Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih Tahun 2025 yang digelar di Aula Puskopdit Swadaya Utama, Senin (24/11/2025). Kegiatan pelatihan akan berlangsung selama lima hari, mulai 24—28 November 2025.
Hadir pada pembukaan acara tersebut Sekretaris Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi UKM Kabupaten Sikka, Ketua Kamar Dagang dan Industri Kabupaten Sikka Industri Harry Janto Japira, para narasumber pelatihan, serta seluruh peserta pengurus koperasi dari berbagai desa/kelurahan.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Simon menekankan pentingnya peran koperasi sebagai pilar pembangunan ekonomi kerakyatan.
Menurutnya, di tengah dinamika ekonomi saat ini koperasi harus cepat beradaptasi, berinovasi, dan dikelola secara profesional agar tetap menjadi wadah pemberdayaan masyarakat yang kuat dan berkelanjutan.
“Peningkatan kompetensi pengurus koperasi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Koperasi harus mampu menjadi pusat produksi dan distribusi pada tingkat desa, memutus rantai distribusi panjang, menekan dominasi perantara, serta meningkatkan kesejahteraan petani, nelayan, dan pelaku UMKM,” ujar Wakil Bupati.
Pelatihan ini sejalan dengan program nasional Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang, menurut penyelenggara, bertujuan mendorong kemandirian pangan dan pemerataan ekonomi dengan menjadikan desa sebagai pilar pembangunan nasional.
Presiden Republik Indonesia, dalam pandangan yang diangkat panitia, menegaskan bahwa koperasi desa merupakan mesin penggerak ekonomi rakyat.
Manfaat yang diharapkan dari program dan pelatihan ini antara lain :
* Penciptaan lapangan kerja baru di sektor riil pedesaan,
* Distribusi pendapatan yang lebih merata,
* Peningkatan ketahanan ekonomi masyarakat desa terhadap gejolak pasar,
* Inklusi keuangan bagi pelaku usaha mikro;
* Penurunan angka kemiskinan ekstrem.
Sebelum menutup sambutannya, Wakil Bupati menguraikan empat fokus utama kompetensi yang menjadi target pelatihan :
1. Peningkatan pemahaman tentang tata kelola koperasi yang baik (good cooperative governance).
2. Penguasaan kemampuan manajerial dalam pengelolaan keuangan, administrasi, dan usaha koperasi.
3. Pengembangan inovasi berbasis potensi lokal untuk mendukung kemandirian ekonomi desa/kelurahan.
4. Perluasan wawasan tentang digitalisasi koperasi dan peluang ekonomi modern.
Panitia menyatakan pelatihan akan menghadirkan sejumlah narasumber ahli yang akan membawakan materi praktik pengelolaan koperasi, manajemen usaha, keuangan, pemasaran, serta digitalisasi layanan koperasi.
Selain sesi materi, peserta juga dijadwalkan mengikuti diskusi kelompok dan studi kasus untuk memperkuat kemampuan aplikasi di lapangan.
Wakil Bupati menutup sambutannya dengan pesan agar para peserta mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh di koperasi masing-masing. “Keberhasilan koperasi ditentukan oleh kompetensi dan integritas pengurus.
Mari jadikan koperasi bukan sekadar simbol, tetapi instrumen nyata pemberdayaan ekonomi rakyat menuju kemandirian dan Indonesia Emas 2045 tutur Simon.
Pemerintah daerah menyatakan komitmennya untuk terus memperkuat kapasitas kelembagaan koperasi melalui program-program sejenis, dengan harapan koperasi desa/kelurahan dapat tumbuh maju, mandiri, dan menjadi penggerak ekonomi masyarakat serta memberi manfaat nyata bagi kesejahteraan anggota, dengan rencana tindak lanjut pendampingan teknis bagi koperasi terpilih.* (P)
Hadir pada pembukaan acara tersebut Sekretaris Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi UKM Kabupaten Sikka, Ketua Kamar Dagang dan Industri Kabupaten Sikka Industri Harry Janto Japira, para narasumber pelatihan, serta seluruh peserta pengurus koperasi dari berbagai desa/kelurahan.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Simon menekankan pentingnya peran koperasi sebagai pilar pembangunan ekonomi kerakyatan.
Menurutnya, di tengah dinamika ekonomi saat ini koperasi harus cepat beradaptasi, berinovasi, dan dikelola secara profesional agar tetap menjadi wadah pemberdayaan masyarakat yang kuat dan berkelanjutan.
“Peningkatan kompetensi pengurus koperasi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Koperasi harus mampu menjadi pusat produksi dan distribusi pada tingkat desa, memutus rantai distribusi panjang, menekan dominasi perantara, serta meningkatkan kesejahteraan petani, nelayan, dan pelaku UMKM,” ujar Wakil Bupati.
Pelatihan ini sejalan dengan program nasional Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang, menurut penyelenggara, bertujuan mendorong kemandirian pangan dan pemerataan ekonomi dengan menjadikan desa sebagai pilar pembangunan nasional.
Presiden Republik Indonesia, dalam pandangan yang diangkat panitia, menegaskan bahwa koperasi desa merupakan mesin penggerak ekonomi rakyat.
Manfaat yang diharapkan dari program dan pelatihan ini antara lain :
* Penciptaan lapangan kerja baru di sektor riil pedesaan,
* Distribusi pendapatan yang lebih merata,
* Peningkatan ketahanan ekonomi masyarakat desa terhadap gejolak pasar,
* Inklusi keuangan bagi pelaku usaha mikro;
* Penurunan angka kemiskinan ekstrem.
Sebelum menutup sambutannya, Wakil Bupati menguraikan empat fokus utama kompetensi yang menjadi target pelatihan :
1. Peningkatan pemahaman tentang tata kelola koperasi yang baik (good cooperative governance).
2. Penguasaan kemampuan manajerial dalam pengelolaan keuangan, administrasi, dan usaha koperasi.
3. Pengembangan inovasi berbasis potensi lokal untuk mendukung kemandirian ekonomi desa/kelurahan.
4. Perluasan wawasan tentang digitalisasi koperasi dan peluang ekonomi modern.
Panitia menyatakan pelatihan akan menghadirkan sejumlah narasumber ahli yang akan membawakan materi praktik pengelolaan koperasi, manajemen usaha, keuangan, pemasaran, serta digitalisasi layanan koperasi.
Selain sesi materi, peserta juga dijadwalkan mengikuti diskusi kelompok dan studi kasus untuk memperkuat kemampuan aplikasi di lapangan.
Wakil Bupati menutup sambutannya dengan pesan agar para peserta mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh di koperasi masing-masing. “Keberhasilan koperasi ditentukan oleh kompetensi dan integritas pengurus.
Mari jadikan koperasi bukan sekadar simbol, tetapi instrumen nyata pemberdayaan ekonomi rakyat menuju kemandirian dan Indonesia Emas 2045 tutur Simon.
Pemerintah daerah menyatakan komitmennya untuk terus memperkuat kapasitas kelembagaan koperasi melalui program-program sejenis, dengan harapan koperasi desa/kelurahan dapat tumbuh maju, mandiri, dan menjadi penggerak ekonomi masyarakat serta memberi manfaat nyata bagi kesejahteraan anggota, dengan rencana tindak lanjut pendampingan teknis bagi koperasi terpilih.* (P)