Festival Jelajah Maumere (FJM) Tahun 2025 Siap Digelar

Admin SIKKA 14 Sep 2025 - 16:00 WITA dibaca : 3 x

Festival Jelajah Maumere (FJM) Tahun 2025 Siap Digelar

Maumere_sikkakab.go.id,- Pemerintah Kabupaten Sikka melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sikka, akan menyelenggarakan Festival Jelajah Maumere (FJM) Tahun 2025.

FJM 2025 ini diselenggarakan selama 4 (empat) hari, yaitu dari tanggal 17 sampai dengan 20 September 2025.

Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sikka, F. Even Edomeko, S.Fil dalam keterangannya kepada media ini pada, Jumat (12/09/2025) mengatakan, tujuan dari FJM 2025 adalah :
(1) mempromosikan pariwisata Kabupaten Sikka;
(2) melestarikan kebudayaan;
(3) memicu pertumbuhan ekonomi melalui pameran kelompok UMKM ekonomi kreatif.

FJM 2025 yang akan berlangsung di Lapangan Umum Kota Baru Maumere, mengambil tema Wini Ronan (g). Wini Ronan (g) berarti lumbung benih. "Tema ini dipilih karena secara umum kebudayaan kita tumbuh dari tradisi bertani dan berladang.

Misalnya pada proses penyiapan lahan, terdapat kearifan bekerjasama yang sekaligus menjadi ritus dan seni yang dikenal dengan nama Sako Seng”, Kata F. Even Edomeko.

Dalam keterangannya, Kepala dinas yang akrab disapa Even Edomeko ini memberi contoh tradisi menanam dan bertani mulai masa perawatan tanaman, yang mana bila tanaman terserang hama, maka leluhur akan mengusir hama dengan cara melakukan ritus (upacara adat usir hama).

Misalnya tu teu di Kecamatan Paga dan Kecamatan Mego; atau wotan wurat di Kecamatan Hewokloang. "Begitu juga di masa panen muncul tradisi syukur panen yang melahirkan tarian dan nyanyian, misalnya Tarian Togo Pare, Tari Ga’I, dan lain-lain", ujar Even Edomeko.

Even Edomeko juga menjelaskan tentang tradisi bertani dan berladang yang melahirkan keyakinan tentang asal usul padi dari seorang manusia sebagaimana terungkap dalam cerita Dua Nalu Pare.

"Demikian sekedar contoh bahwa tradisi dan kebudayaan kita umumnya datang dari kegiatan bertani dan berladang", kata Even Edomeko.

Tema Wini Ronan (g), kata Even Edomeko juga mau menggarisbawahi pentingnya isu tentang ketersediaan pangan, khususnya pangan lokal. "Ini penting karena fakta menunjukkan bahwa banyak benih dan bibit lokal yang sudah hilang dari kebun-kebun petani, yang dari sisi kebudayaan membuat beberapa kosa kata dalam kleteng latar kearifan lokal sulit mendapat referensi", kata Even.

Berdasarkan pikiran-pikiran di atas, FJM 2025 berisikan (1) ritus-ritus budaya bertani dan berladang, (2) seni tari nyanyi dan musik yang dikaitkan dengan tradiis berladang, (3) pameran dan bazar kuliner lokal, (4) aktivitas yang melibatkan partiispasi masyarakat seperti Fun Run, Fun Bike, Lomba Fashion Show, Lomba Mobil Hias, dll.

Untuk Target peserta FJM 2025 ini, even Edomeko menjelaskan sekitar 5.000 orang akan terlibat. Adapun peserta yang terlibat dalam FJM 2025 ini terdiri dari berbagai komunitas di Kabupaten Sikka, para pegiat seni, para pegiat kebudayaan, sanggar budaya, desa wisata, pelaku UMKM, sekolah-sekolah, perguruan tinggi, dan instansi pemerintah.

Sehubungan dengan FJM ini, Even Edomeko mengharapkan dukungan media untuk mempublikasikan secara luas demi kejayaan daerah dan masyarakat Kabupaten Sikka.*
Butuh bantuan?