
Alexius Boer, ST, MT : Expo Desa, Gagasan Menampilkan Potensi Unggulan dan Gerakan Pemberdayaan Desa Berbasis Partispasi Masyarakat
Maumere_sikkakab.go.id,- Kegiatan Expo Desa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Universitas Nusa Nipa Maumere Tingkat Kecamatan Bola Tahun 2025 yang dilaunching Bupati Sikka Juventus Prima Yoris Kago di Halaman Gereja St. Martinus Bola pada, Senin (28/7/2025) disambut dan didukung dengan antusias oleh Pemerintah Kabupaten Sikka, Civitas Akademika UNIPA Maumere, dan masyarakat Kecamatan Bola.
Expo desa yang menjadi wahana bagi desa untuk menampilkan potensi terbaiknya dengan membangun koneksi yang luas dengan dunia luar merupakan inisiatif dari mahasiswa Universitas Nusa Nipa yang melaksanakan KKN di Kecamatan Bola yang bekerjasama dan didukung oleh Camat Bola dan 8 kepala Desa se-Kecamatan Bola.
Tokoh Muda, sekaligus Ketua Panitia Expo Desa KKN Mahasiswa UNIPA, Alexius Boer, ST, MT dalam laporan kegiatan expo mengatakan Expo Desa ini adalah Gagasan Menampilkan Potensi Unggulan dan Gerakan Pemberdayaan Desa Berbasis Partispasi Masyarakat.
Alexius menggambarkan bahwa inisiasi expo ini dilatarbelakangi besarnya potensi yang dimiliki oleh desa-desa di Bola baik dari sumber daya alam, sumber daya manusia, kearifan lokal, hingga produk-produk inovatif yang dihasilkan masyarakat desa.
Namun demikian adanya tantangan besar yang dihadapi masyarakat, papar Alexius, khususnya dari sisi promosi, penguatan branding, penggunaan teknologi, serta keterbatasan jejaring pasar. "Dan inilah menjadi dasar lahirnya gagasan untuk menyelenggarakan Expo Desa", lanjut Alexius Boer.
Tujuan utama dari Expo Desa ini adalah :
1. Memfasilitasi promosi potensi unggulan desa, baik berupa produk, jasa, dan senj budaya.
2. Mendorong sinergi antara masyarakat desa, mahasiswa, pemerintah, dan perguruan tinggi dalam membangun desa secara partisipatif.
3. Menjadi ruang edukasi dan pertukaran pengetahuan, baik antar desa, antar generasi, maupun antar sektor.
4. Memperkenalkan inovasi-inovasi lokal hasil karya masyarakat maupun mahasiswa selama KKN.
5. Meningkatkan kapasitas ekonomi dan sosial masyarakat desa melalui kerjasama dan inslirasi dari berbagai kegiatan selama expo berlangsung.
Sementar ragam Kegiatan utama expo desa sebagaimana digambarkan panitia adalah :
Stand pameran desa yang menampilkan produk lokal seperti kerajinan tangan dan olahan makanan dari hasil pertanian, Pentas seni budaya lokal, Lomba mewarnai tingkat PAUD dan SD, Lomba menggambar tingkat SMP dan SMA, Penjualan kupon undian berhadiah untuk pembangunan Gereja St. Martinus Bola, kegiatan sosial dan layanan kesehatan gratis, layanan psikologi gratis dari pusat layanan Psikologi Unipa, dan pendaftaran mahasiswa baru Unipa secara gratis.
Di akhir laporan, Alexius Boer menandaskan harapan bahwa expo ini tidak berakhir hanya sebagai seremonial semata, tapi menjadi momentum lahirnya kolaborasi-kolaborasi baru.
"Expo ini harus menjadi ajang untuk membangun sinergi yang lebih luas dan inovasi yang lebih berkelajutan, sekaligus awal dari langkah panjang pembangunan desa yang lebih mandiri, berdaya saing, dan berkelanjutan", papar Alexius Boer menutup laporannya.*
Expo desa yang menjadi wahana bagi desa untuk menampilkan potensi terbaiknya dengan membangun koneksi yang luas dengan dunia luar merupakan inisiatif dari mahasiswa Universitas Nusa Nipa yang melaksanakan KKN di Kecamatan Bola yang bekerjasama dan didukung oleh Camat Bola dan 8 kepala Desa se-Kecamatan Bola.
Tokoh Muda, sekaligus Ketua Panitia Expo Desa KKN Mahasiswa UNIPA, Alexius Boer, ST, MT dalam laporan kegiatan expo mengatakan Expo Desa ini adalah Gagasan Menampilkan Potensi Unggulan dan Gerakan Pemberdayaan Desa Berbasis Partispasi Masyarakat.
Alexius menggambarkan bahwa inisiasi expo ini dilatarbelakangi besarnya potensi yang dimiliki oleh desa-desa di Bola baik dari sumber daya alam, sumber daya manusia, kearifan lokal, hingga produk-produk inovatif yang dihasilkan masyarakat desa.
Namun demikian adanya tantangan besar yang dihadapi masyarakat, papar Alexius, khususnya dari sisi promosi, penguatan branding, penggunaan teknologi, serta keterbatasan jejaring pasar. "Dan inilah menjadi dasar lahirnya gagasan untuk menyelenggarakan Expo Desa", lanjut Alexius Boer.
Tujuan utama dari Expo Desa ini adalah :
1. Memfasilitasi promosi potensi unggulan desa, baik berupa produk, jasa, dan senj budaya.
2. Mendorong sinergi antara masyarakat desa, mahasiswa, pemerintah, dan perguruan tinggi dalam membangun desa secara partisipatif.
3. Menjadi ruang edukasi dan pertukaran pengetahuan, baik antar desa, antar generasi, maupun antar sektor.
4. Memperkenalkan inovasi-inovasi lokal hasil karya masyarakat maupun mahasiswa selama KKN.
5. Meningkatkan kapasitas ekonomi dan sosial masyarakat desa melalui kerjasama dan inslirasi dari berbagai kegiatan selama expo berlangsung.
Sementar ragam Kegiatan utama expo desa sebagaimana digambarkan panitia adalah :
Stand pameran desa yang menampilkan produk lokal seperti kerajinan tangan dan olahan makanan dari hasil pertanian, Pentas seni budaya lokal, Lomba mewarnai tingkat PAUD dan SD, Lomba menggambar tingkat SMP dan SMA, Penjualan kupon undian berhadiah untuk pembangunan Gereja St. Martinus Bola, kegiatan sosial dan layanan kesehatan gratis, layanan psikologi gratis dari pusat layanan Psikologi Unipa, dan pendaftaran mahasiswa baru Unipa secara gratis.
Di akhir laporan, Alexius Boer menandaskan harapan bahwa expo ini tidak berakhir hanya sebagai seremonial semata, tapi menjadi momentum lahirnya kolaborasi-kolaborasi baru.
"Expo ini harus menjadi ajang untuk membangun sinergi yang lebih luas dan inovasi yang lebih berkelajutan, sekaligus awal dari langkah panjang pembangunan desa yang lebih mandiri, berdaya saing, dan berkelanjutan", papar Alexius Boer menutup laporannya.*