Wabup Sikka Hadiri Misa Pelantikan Ketua dan Kepala Sekolah Naungan Yayasan SANPUKAT

Admin SIKKA 29 Jul 2025 - 06:47 WITA dibaca : 234 x

Wabup Sikka Hadiri Misa Pelantikan Ketua dan Kepala Sekolah Naungan Yayasan SANPUKAT

Maumere_sikkakab.go.id,- Wakil Bupati Sikka, Ir. Simon Subandi Supriyadi, menghadiri Misa Pelantikan dan Serah Terima Ketua Yayasan SANPUKAT serta Kepala Sekolah di bawah naungan Yayasan Pendidikan Umat Katolik (SANPUKAT) Keuskupan Maumere.

Kegiatan berlangsung di Aula SMAK John Paul II, Jalan Anggrek, Kelurahan Kantor, Kecamatan Alok, Senin, (28/07/2025).

Acara diawali dengan misa syukur konselebrasi yang dipimpin oleh Uskup Maumere, Mgr. Ewaldus Martinus Sedu, Pr, dan dihadiri sejumlah tokoh pendidikan dan pemerintahan, di antaranya Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sikka, perwakilan Dinas PKO Kabupaten Sikka, perwakilan Kantor Kementerian Agama Maumere, serta para guru dan kepala sekolah naungan SANPUKAT.

SANPUKAT : Pilar Pendidikan Umat

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Sikka, Ir. Simon Subandi Supriadi menegaskan peran strategis Yayasan SANPUKAT sejak didirikan pada 5 Agustus 1970 dalam membentuk generasi-generasi yang tangguh, bermoral, dan berdaya saing.

“SANPUKAT hadir sebagai motor penggerak untuk mengubah kondisi masyarakat—dari kemiskinan dan keterbatasan pendidikan—menjadi umat yang unggul secara spiritual, intelektual, emosional, dan sosial,” kata Simon Subandi

Ia menyebut visi pelayanan kasih dalam pendidikan yang berpijak pada Kristus harus terus dijaga dan dikembangkan, seiring dengan tantangan zaman yang semakin kompleks.

Tiga Pilar Kepemimpinan Pendidikan

Wakil Bupati menekankan tiga poin penting yang harus dijalankan oleh para pemimpin pendidikan :

1. Pemimpin Transformatif dan Setia dalam Pengabdian
Pemimpin pendidikan harus hadir, mendengar, dan menjawab kebutuhan riil guru dan siswa di lapangan dengan integritas dan dedikasi tinggi.

2. Pemimpin Tangguh dalam Tantangan
“Saat ini dunia pendidikan menghadapi kendala seperti infrastruktur minim, ketimpangan akses antar wilayah, dan kurangnya SDM. Dibutuhkan keberanian membuat keputusan strategis dan inovatif,” jelas Simon Subandi

3. Pemimpin yang Mewujudkan Perubahan Nyata
Transformasi pendidikan tidak hanya soal fasilitas, tetapi juga perubahan budaya belajar, manajemen sekolah yang berkualitas, serta penerapan pembelajaran abad ke-21 yang menumbuhkan karakter dan kreativitas.

Simon Subandi menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Sikka terus berkomitmen melalui berbagai program seperti pemberian beasiswa, penguatan literasi dan numerasi, serta pengembangan sekolah inklusif.

“Pendidikan yang unggul harus ditopang oleh moral dan etika yang baik. Dunia kerja kini lebih menuntut soft skill: bagaimana seseorang mampu berinteraksi dan berkolaborasi secara positif,” tandasnya.
Butuh bantuan?