Memaknai Kunjungan Bupati Sikka Ke SDK 064 Watubaladan
Pada Senin 10 Maret 2025 berbagai Media Masa dan Media Sosial memberitakan Kunjungan Bupati Sikka Juventus Prima Yoris Kago ke SDK 064 Watubaladan yang berada di Kampung Wairbukang Kawasan Hutan Lindung di Desa Wairterang, Kecamatan Waigete.
Karena berada di Kawasan Hutan sejauh 6 km, jauh dari Jalan Utama maka perjalanan ini harus ditempuh oleh Bupati Sikka dan rombongan dengan berjalan kaki. Yang menarik dari Kunjungan Bupati Sikka tiga hari yang lalu ini adalah kemauan untuk menemui para Pejuang Pendidikan beserta Siswa yang berada di wilayah - wilayah pedalaman dengan berbagai Kesulitan dan Keterbatasan untuk mengakses Pendidikan.
Keterbatasan dan Kesulitan yang dihadapi Para Guru dan Siswa di SDK 064 Watubaladan antara lain kondisi bangunan Sekolah yang tidak layak untuk sebuah kegiatan belajar mengajar yaitu berupa sebuah bangunan pondok bambu dengan ukuran 2,5 x 5 meter. Bangunan ini tampak sangat terbuka karena telah lapuk.
Dalam kondisi bangunan seperti ini terdapat 8 Orang Siswa kelas 1 menjadi tempat bagi mereka untuk belajar bersama Guru Honor mereka Vinsensia Ervina Teluma. itulah kondisi yang ditemukan langsung oleh Bupati Sikka Juventus Prima Yoris Kago saat kunjungan ini.
"Saya harus berjalan menempuh 6 kilo meter setiap hari melewati Hutan dan Sungai ke Sekolah ini untuk mengajar ", ungkap Vinsensia Ervina Teluma saat Kunjungan tersebut. Satu hal yang menjadi persoalan bagi Vinsensia Ervina Teluma adalah statusnya sebagai Guru Honor yang menerima Honor Rp.300.000 perbulan.
"Dengan kondisi Honor seperti ini saya tetap berkomintmen untuk mengajar dan mencerdaskan anak - anak di SDK 064 Watubaladan ", ungkap Vinsensia.
Untuk diketahui SDK 064 Watubaladan adalah kelas jauh dari Sekolah Induk 064 Watubala.
Pada hari Senin dan Kamis para Siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar di SDK 064 Watubaladan dan pada hari Jumad dan Sabtu para Siswa turun belajar di Sekolah induk SDK 064 Watubala. Bupati Sikka Juventus Prima Yoris Kago yang melihat langsung kondisi Sekolah Guru dan Siswa - Siswa di Kampung Wairbukang ini menyampaikan apresiasi karena semangat Pengabdian dari para guru dan kemauan belajar yang tinggi dari para siswa di tengah Keterbatasan ini.
Beliau juga memastikan bahwa kondisi ini akan menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Sikka sehingga keberlangsungan pendidikan dikampung ini berjalan dengan Baik. Terobosan yang dilakukan oleh Bupati Sikka untuk mengatasi kondisi sekolah ini adalah dengan Membangun Komunikasi melalui Staf Khusus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah untuk membicarakan kondisi di Sekolah jarak jauh di Kampung Wairbukang ini.
Untuk diketahui SDK 064 Watubaladan yang berada di Kampung Wairbukang berada di Kawasan Hutan Lindung . Sehubungan dengan status Hutan Lindung maka Pembukaan akses jalan menuju lokasi dan pembangunan gedung sekolah tersebut harus didiskusikan secara intensif dengan semua perangkat daerah terkait dan masyarakat sehingga memberikan solusi yang terbaik untuk mengatasi masalah Pendidikan yang dihadapi oleh anak - anak, para guru dan masyarakat di Wairbukang.
Kunjungan Bupati Sikka ke Kampung Wairbukang ini memberi makna kepada semua komponen mulai pemerintah, swasta, LSM, dan masyarakat untuk membangun sinergitas dan kolaborasi demi mewujudkan pemenuhan pendidikan yang layak bagi anak-anak, karena misi memajukan pendidikan adalah tanggung jawab bersama.(Selsi)
Karena berada di Kawasan Hutan sejauh 6 km, jauh dari Jalan Utama maka perjalanan ini harus ditempuh oleh Bupati Sikka dan rombongan dengan berjalan kaki. Yang menarik dari Kunjungan Bupati Sikka tiga hari yang lalu ini adalah kemauan untuk menemui para Pejuang Pendidikan beserta Siswa yang berada di wilayah - wilayah pedalaman dengan berbagai Kesulitan dan Keterbatasan untuk mengakses Pendidikan.
Keterbatasan dan Kesulitan yang dihadapi Para Guru dan Siswa di SDK 064 Watubaladan antara lain kondisi bangunan Sekolah yang tidak layak untuk sebuah kegiatan belajar mengajar yaitu berupa sebuah bangunan pondok bambu dengan ukuran 2,5 x 5 meter. Bangunan ini tampak sangat terbuka karena telah lapuk.
Dalam kondisi bangunan seperti ini terdapat 8 Orang Siswa kelas 1 menjadi tempat bagi mereka untuk belajar bersama Guru Honor mereka Vinsensia Ervina Teluma. itulah kondisi yang ditemukan langsung oleh Bupati Sikka Juventus Prima Yoris Kago saat kunjungan ini.
"Saya harus berjalan menempuh 6 kilo meter setiap hari melewati Hutan dan Sungai ke Sekolah ini untuk mengajar ", ungkap Vinsensia Ervina Teluma saat Kunjungan tersebut. Satu hal yang menjadi persoalan bagi Vinsensia Ervina Teluma adalah statusnya sebagai Guru Honor yang menerima Honor Rp.300.000 perbulan.
"Dengan kondisi Honor seperti ini saya tetap berkomintmen untuk mengajar dan mencerdaskan anak - anak di SDK 064 Watubaladan ", ungkap Vinsensia.
Untuk diketahui SDK 064 Watubaladan adalah kelas jauh dari Sekolah Induk 064 Watubala.
Pada hari Senin dan Kamis para Siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar di SDK 064 Watubaladan dan pada hari Jumad dan Sabtu para Siswa turun belajar di Sekolah induk SDK 064 Watubala. Bupati Sikka Juventus Prima Yoris Kago yang melihat langsung kondisi Sekolah Guru dan Siswa - Siswa di Kampung Wairbukang ini menyampaikan apresiasi karena semangat Pengabdian dari para guru dan kemauan belajar yang tinggi dari para siswa di tengah Keterbatasan ini.
Beliau juga memastikan bahwa kondisi ini akan menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Sikka sehingga keberlangsungan pendidikan dikampung ini berjalan dengan Baik. Terobosan yang dilakukan oleh Bupati Sikka untuk mengatasi kondisi sekolah ini adalah dengan Membangun Komunikasi melalui Staf Khusus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah untuk membicarakan kondisi di Sekolah jarak jauh di Kampung Wairbukang ini.
Untuk diketahui SDK 064 Watubaladan yang berada di Kampung Wairbukang berada di Kawasan Hutan Lindung . Sehubungan dengan status Hutan Lindung maka Pembukaan akses jalan menuju lokasi dan pembangunan gedung sekolah tersebut harus didiskusikan secara intensif dengan semua perangkat daerah terkait dan masyarakat sehingga memberikan solusi yang terbaik untuk mengatasi masalah Pendidikan yang dihadapi oleh anak - anak, para guru dan masyarakat di Wairbukang.
Kunjungan Bupati Sikka ke Kampung Wairbukang ini memberi makna kepada semua komponen mulai pemerintah, swasta, LSM, dan masyarakat untuk membangun sinergitas dan kolaborasi demi mewujudkan pemenuhan pendidikan yang layak bagi anak-anak, karena misi memajukan pendidikan adalah tanggung jawab bersama.(Selsi)
