Workshop Kampanye Kesadaran ASF dan Penanganan Penyakit Hewan Menular

Dibaca 1081 kali Administrator Kamis, 26 Januari 2023 - 15:36:06 WITA Berita

Diskominfo,- Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Sikka mengapresiasi semua komponen dengan berbagai upaya yang telah dilakukan untuk mencegah meluasnya wabah ASF di kabupaten sikka, dengan bergerak cepat melakukan berbagai cara, salah satunya melakukan kegiatan Workshop kepada semua komponen masyarakat, terutama peternak babi di Kabupaten Sikka khususnya Flores pada umumnya.

Pernyataan ini diungkapkan Sekretaris Daerah Kabupaten Sikka Ardianus Firminus Parera, SE, M.Si saat membuka Workshop Kampanye Kesadaran ASF dan Penanganan Penyakit Hewan Menular , dalam rangka mendukung pemulihan sektor babi di Provinsi NTT yang diadakan di Aula Hotel Silvya Maumere, Kamis (26/01/2023).

Menurut Sekda Sikka, hewan babi di Kabupaten Sikka mempunyai dua fungsi, yakni fungsi ekonomi dan fungsi sosial. Dua fungsi ini sangat erat berkaitan, dan saling mempengaruhi. Bertolak dari Kejadian - kejadian ASF yang dialami sebelumnya sekaligus sebagai pelajaran buat semua komponen. Dengan berbagai cara pemerintah dan komponen lainnya berupaya agar dapat mencegah munculnya ASF. Pemerintah juga tidak tinggal diam hal ini juga sebagai upaya pemenuhan hak-hak dasar bagi masyarakat Nian Tanah Sikka.

Melalui Dinas Pertanian Kabupaten Sikka mengimplementasikannya dengan menggandeng stakeholder yaitu PT. Prisma Indonesia, Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) dan Dinas Peternakan Propinsi NTT misalnya telah melakukan instruksi kepada Camat, Lurah dan Desa sampai melibatkan, sekaligus membentuk satuan tugas atau satgas khusus penanganan wabah ASF dengan melibatkan TNI, Polri, Satuan Polisi PP, tim kesehatan hewan dan relawan lainya untuk meminimalisir terjadinya penambahan kasus -k asus ASF kembali.

Dikatakan Sekda, Pemerintah sangat menyadari bahwa tidak bisa sendiri tetapi butuh pihak -pihak lain yang khusus menangani, sehingga kerjasama yang dibangun merupakan sinergitas dalam upaya untuk mencapai tujuan atau pemahaman bersama agar harapan dan keinginan berbagai penyakit hewan khususnya wabah virus ASF ditekan dan tidak muncul kembali.

Dikatakan Sekda Sikka, dalam hal ini Pemerintah menawarkan tiga saran atau strategi yaitu  pendataan, pemetaan basis, diagnose, pengobatan, perlindungan, dan pengawasan. Dikarenakan interaksi dan distribusi hewan di kawasan NTT, khususnya di pulau Flores sangat tinggi sehingga perlu diperketat sirkulasi hewan antara Kabupaten dengan melibatkan satgas di setiap titik perbatasan daerah Masing - masing.

Pemerintah berharap agar kegiatan workshop yang diadakan dapat mencapai hasilnya sehingga dapat dijadikan rekomendasi baik Pemerintah Provinsi NTT sampai Pemerintah Kabupaten dalam rangka pengambilan kebijakan khususnya peternak babi nantinya, tutup Sekda Sikka.

Sementara itu Mr. Prajwal shahi perwakilan PT Prisma Indonesia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan yang sangat positif dari Dinas Peternakan Provinsi NTT dan Dinas Pertanian Kabupaten Sikka yang terlibat secara aktif dalam persiapan hingga pelaksaan kegiatan lokarya dan training of trainers, yang merupakan tindak lanjut dari Perjanjian Kerjasama antara Prisma dan Dinas Peternakan Provinsi yang ditandatangani 18 Januari 2022 yang lalu.

Melalui kegiatan workshop Dinas Peternakan Provinsi NTT, PRISMA, dan AIHSP bersama dengan berbagal stakeholders akan  berkoordinasi dan mendiskusikan langkah - langkah kongkrit untuk membangkitkan kembali sektor babi melalui upaya - upaya deteksi, tanggap cepat, pencegahan, dan pemulihan.

Dijelaskan Mr. Prajwal, kesempatan dalam kegiatan workshop tentunya sepenuhnya kepada pemangku kepentingan untuk membahas secara lebih detail tentang persoalan ASF dan penyakit hewan menular lainnya di NTT, sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan para pihak, terkait kesehatan hewan.

Menurut Mr. Prajwal, PT. RISMA Indonesia dan AIHSP telah berinisiasi menghadirkan 3 alat diagnosis pendeteksi penyakit di berbagai hewan yang disebut LAMP, dimana secara khusus dapat mendeteksi virus ASF pada ternak babi. Tujuan dari alat ini adalah untuk mendukung Pemerintah dalam upaya memulihkan sektor babi di Provinsi NTT dimana deteksi terhadap ASF dapat dilakukan secara cepat dan akurat sehingga tindakan pengendalian dapat segera dilakukan.

Selain itu, dikatakan Mr. Prajwal, kehadiran LAMP diharapkan mampu memberikan kemudahan bagi para pelaku pasar terkait dengan lalu lintas ternak dan produk turunannya. Kami berharap pada bulan Febuari 2023 ini, alat LAMP tersebut sudah dapat di gunakan di 3 pulau utama di NTT.

Kegiatan workshop juga dihadiri juga oleh ketua DPRD kabupaten sikka Donatus David SE, perwakilan keuskupan maumere, Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Kupang, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, peserta dari Dinas Peternakan Kabupaten, mitra swasta PT. PRISMA Indonesia dan Australia Indonesia Health Security Partnership. ** (Arnol)

Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor https://pa-barru.go.id/kasus/ https://sman53jkt.sch.id/53/ https://pta-padang.go.id/po-includes/js/elid/?PTAP=Slot%20Gacor https://mi.pta-padang.go.id/sekuritas/?mitigasi=Mawartoto https://conceitho.com/pela/?sobre=Slot%20Gacor https://yjhallalathur.com/auditorium/?arapuzha=Slot%20Gacor


Statistik Web